eXTReMe Tracker

Cintaku yang Hilang

Deru suara musik membuatku tercengang dalam kesendirian. Dan tak sadarkan diri bahwa ada orang yang menyaksikan dari luar. Ari langsung aja nyerobot masuk dan berkata.
"Eh, ngelamun aja lho Di ?"
Ah nggak ada kok" Jawabku
"Di kalau punya masalah, cerita dong sama gue, gue khan sahabat sejati lho.
"Di, lho nggak apa-apakan.
"Nggak Ri, gue Cuma pusing aja. Di gue percaya sama lho, tapi gue lihat dari muka lho, gue dapat nerka bahwa sebenarnya lho itu dapat masalah yang berat" kata Ari.
Oh ya Di hampir gue lupa, tadi ! sebelum gue datang kemari Andi nelpon gue katanya dia mengundang kita untuk datang kerumahnya nanti malam.
"Adi bertanya kepada Ari"
"Emang acaranya kapan dimulai sih ?"
"Kata Andi sih jam 09.00 malam."

Beberapa saat kemudian Ari sudah datang untuk menjemput gue. Kita berdua sampai disana kira-kira pukul 09.05 dan kami langsung disambut meriah oleh Andi. Setelah sudah pada acara peniupan lilin. Semua tamu dipersilahkan untuk menikmati hidangan.
"Tiba-tiba Ari tanya ama Gue."
"Gimana pestanya, Di."
"Gue jawab aja asyik sih asyik, tapi ..."
"Tapi Di, tanya Ari"
"Pasangannya nggak ada."
"Itu sih gampang, cari aja disini Di, disitukan banyak cewek."
Pada saat Gue berbincang-bincang dengan Ari, tiba-tiba Gue lihat seorang gadis yang sangat cantik.

"Ari lho lihat cewek yang ada disana."
"Yang manasih, Tanya Ari."
"Itu tu yang pakai baju warna biru."
"Gimana, oke nggak, balas Gue"

Kemudian Gue berjalan kearah Gadis itu kemudian membawa dua buah minuman, kemudian gadis itu dengan senang hati menerimanya.

"Kemudian, gue bertanya bisa kenalan nggak !"
"Nama kamu siapa ? oh yah nama gue Wydia."
"Lho anak baru ya, disini rasanya gue baru lihat."
"Nggak sih, cuman tiap malan jagain rumah."
"Emangnya rumah lho dimana sih."
"Oh Rumah Gue. Dekat rumah sakit"
"Kalau begitu apa bisa datang kerumah lho."
"Boleh aja lho datang."

Sebelum Gue mengantar Wydia untuk pulang kerumah, Gue membawanya kesuatu tempat, disitulah aku menyatakan perasaan cintaku. Dan sejak peristiwa itu, kami semakin dekat, dan selalu bersama.
Hari berganti hari, minggu berganti minggu, dan bulan berganti bulan, hubungan Gue dan Wydia tidak dapat dipisahkan. Kami makin akrab aja dan merupakan pasangan serasi. Suatu ketika Gue tidak kesekolah Ari datang kerumah dan menceritakan informasi yang didengarnya di sekolah.
"Di, kamu janji, kalau dengar berita ini, jangan kaget !"
Emangnya informasi apaan ? kaget-kaget."
"Masalah Wydia" Balas Ari."
"Menurut informasi yang saya dengar, katanya Wydia mau pindah sekolah, ke Makassar minggu depan."
"Lho serius Ri ?"
"Kapan sih Gue bohong ama lho Di"
"Dengan serentak Gue langsung berdiri sambil berkata, "kalau begitu mau nggak lho nganterin Gue kerumah dia untuk buktikan apa itu benar atau tidak. 

Tidak berapa lama kemudian, kami berdua berangkat kerumah Wydia, setibanya disana, Gue mengajak Wydia untuk berbicara empat mata.
"Wid, Gue mau tanya ama lho, apa betul yang dikatakan Ari."
"Sorry ya Di, sebenarnya Gue nggak rela ninggalin lho disini dan Gue masih ingin bersama lho disini, tapi bagaimanapun jarak antara kita yang penting aku tetap mencintaimu, Di"
"Tapi kalau aku mengingat apa yang telah kita lewati bersama, rasanya Aku tak ingin berpisah denganmu, andai aku burung, mungkin aku bisa membawamu terbang bebas, tapi apa dayaku aku hanya orang biasa yang tak punya apa-apa."
Dan pada keesokan harinya dimana kami akhirnya terpisahkan juga. Pagi-pagi sekali Gue dan Ari pergi mengantar kepergian Wydia. Gue dan Wydia saling menghampiri dan berjabat tangan, dan Gue menganggap bahwa ini adalah awal dari kebahagiaan kita.
Hari berganti hari, minggu berganti bulan, bulan berganti tahun. Tak terasa perpisahan kami sudah cukup satu tahun berpisah dan Wydia datang membawa seorang laki-laki.

"Oh yah Di, kenalin cowok Gue Herman."
Dengan perasan kecewa, Gue tak mampu berkata-kata lagi akibat benci.
Jelang berapa saat Gue pergi tiba-tiba Wydia memanggil.

"Di, berhenti Di ! ada yang mau Gue jelasin sama lho."
"Jelasin apa lagi. Toh semuanya sudah jelas to."
"Wydia, ternyata apa yang saya idam-idamkan nyatanya tak kunjung tiba. Cinta selama ini saya bina ternyata kau nodai dengan kepalsuan."
"Wydia terakhir pesan saya sama kamu, janganlah kau nodai cinta Herman dengan kebohongan. Dan jika engkau ingin melihat Gue bahagia sayangilah Herman. Dan baru kali ini Gue sadar bahwa cinta tak selamanya harus memiliki ...."
Gue pun melangkah pergi dan tak menoleh lagi, layaknya bulan sudah tertutup awan hitam yang tidak akan pernah bersemi kembali.
loading...
Labels: cerpen

Thanks for reading Cintaku yang Hilang . Please share...!

4 Comment for "Cintaku yang Hilang "

nggak ada komentar lain deh, cerita pendek ini asik juga untuk dibaca..hehehe...terima kasih boss sudah berbagi. salam.

mengharukan sob.. :D
comment back ya

Sama-2 bos terima kasih juga atas kunjungannya di blog yang serba kekurangan ini.

Terim kasih atas komentar manis dan kunjungannya.

1. Berkomentarlah dengan baik dan sopan
2. Dilarang keras SPAM + Live Link!!!
3. Jika copy paste, harap cantumkan link sumber
4. Kritik dan saran sangat diperlukan

loading...
Back To Top