Jamil 21 - Bismillahirrahmanirrahim. 2 hari besar yang sangat ditunggu banyak orang, terkhusus umat Kristen, yaitu hari Natal dan Tahun Baru. Untuk kesempatan kali ini saya berbagi kepada anda "Sejarah dan Rahasia Dibalik Natal 25 Desember". Apa sejarah hari natal tanggal 25 desember ? Berikut sejarahnya hari natal :
A. Sejarah
Perayaan Natal baru dimulai pada sekitar tahun 200 M di Aleksandria (Mesir). Para teolog Mesir menunjuk tanggal 20 Mei tetapi ada pula pada 19 atau 20 April. Di tempat-tempat lain perayaan dilakukan pada tangal 5 atau 6 Januari; ada pula pada bulan Desember. Perayaan pada tanggal 25 Desember dimulai pada tahun 221 oleh Sextus Julius Africanus, dan baru diterima secara luas pada abad ke-5. Ada berbagai perayaan keagamaan dalam masyarakat non-Kristen pada bulan Desember. Dewasa ini umum diterima bahwa perayaan Natal pada tanggal 25 Desember adalah penerimaan ke dalam gereja tradisi perayaan non-Kristen terhadap (dewa) matahari: Solar Invicti (Surya tak Terkalahkan), dengan menegaskan bahwa Yesus Kristus adalah Sang Surya Agung itu sesuai berita Alkitab
Ada pendapat yang berkata bahwa tanggal 25 Desember bukanlah tanggal hari kelahiran Yesus. Pendapat ini diperkuat berdasarkan kenyataan bahwa pada malam tersebut para gembala masih menjaga dombanya di padang rumput.(Lukas 2:8).
Pada bulan Desember tidak mungkin para gembala masih bisa menjaga domba-dombanya di padang rumput sebab musim dingin pada saat tersebut telah tiba jadi sudah tidak ada rumput yang tumbuh lagi. Para pendukung tanggal kelahiran bulan Desember berpendapat meski musim dingin, domba-domba tetap tinggal di kandangnya di padang rumput dan tetap dijaga oleh gembala, dan meski tidak ada rumput, padang rumput tetaplah disebut padang rumput.
Pada bulan Desember tidak mungkin para gembala masih bisa menjaga domba-dombanya di padang rumput sebab musim dingin pada saat tersebut telah tiba jadi sudah tidak ada rumput yang tumbuh lagi. Para pendukung tanggal kelahiran bulan Desember berpendapat meski musim dingin, domba-domba tetap tinggal di kandangnya di padang rumput dan tetap dijaga oleh gembala, dan meski tidak ada rumput, padang rumput tetaplah disebut padang rumput.
Ada juga pendapat yang berkata bahwa perayaan Natal bersumber dari tradisi Romawi pra-Kristen, peringatan bagi dewa pertanian Saturnus jatuh pada suatu pekan di bulan Desember dengan puncak peringatannya pada hari titik balik musim dingin (winter solstice) yang jatuh pada tanggal 25 Desember dalam kalender Julian. Peringatan yang disebut Saturnalia tersebut merupakan tradisi sosial utama bagi bangsa Romawi. Agar orang-orang Romawi dapat menganut agama Kristen tanpa meninggalkan tradisi mereka sendiri, atas dorongan dari kaisar Kristen pertama Romawi, Konstantin I, Paus Julius I memutuskan pada tahun 350 bahwa kelahiran Yesus diperingati pada tanggal yang sama. Namun pandangan ini disanggah oleh Gereja Ritus Timur, karena Gereja Ritus Timur sudah merayakan kelahiran Yesus sejak abad ke-2, sebelum Gereja di Roma menyatakan perayaan Natal pada tanggal 25 Desember.
Oleh karena itu, ada beberapa aliran Kristen yang tidak merayakan tradisi Natal karena dianggap berasal dari tradisi kafir Romawi, yaitu aliran Gereja Yesus Sejati, Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh, Gereja Baptis Hari Ketujuh, Perserikatan Gereja Tuhan, kaum Yahudi Mesianik, dan Gereja Jemaat Allah Global Indonesia. Saksi-Saksi Yehuwa juga tidak merayakan Natal.
Ada sejumlah naskah kuno yang mencatat bahwa Yesus ditempatkan di rahim Maria tanggal 25 Desember. Penafsiran Kitab Hagai mengindikasikan tanggal itu merupakan tanggal datangnya Yesus ke dalam rahim Maria, yaitu Hagai 2:18-20:
“ | Perhatikanlah mulai dari hari ini dan selanjutnya--mulai dari hari yang kedua puluh empat bulan kesembilan. Mulai dari hari diletakkannya dasar bait TUHAN perhatikanlah apakah benih masih tinggal tersimpan dalam lumbung, dan apakah pohon anggur dan pohon ara, pohon delima dan pohon zaitun belum berbuah? Mulai dari hari ini Aku akan memberi berkat! | ” |
Tanggal 24 bulan ke-9 (Kislev) dalam kalender Yahudi jatuh sekitar tanggal 25 Desember dalam kalender Gregorian.
Meskipun kapan Hari Natal jatuh masih menjadi perdebatan, agama Kristen pada umumnya sepakat untuk menetapkan Hari Natal jatuh setiap tanggal 25 Desember dalam Kalender Gregorian ini didasari atas kesadaran bahwa penetapan hari raya liturgis lain seperti Paskah dan Jumat Agung tidak didapat dengan pendekatan tanggal pasti namun hanya berupa penyelenggaraan kembali acara-acara tersebut dalam satu tahun liturgi, yang bukan mementingkan ketepatan tanggalnya namun esensi atau inti dari setiap peringatan tersebut untuk dapat diwujudkan dari hari ke hari.
B. Rahasia
Perayaan natal 25
Desember itu berasal dari perayaan kaum pagan Roma Kuno (Romana), bukan Yunani
(Greek). Jerusalem dan sekitarnya di masa sebelum dan setelah Nabi Isa a.s
lahir berada di bawah kekuasaan kerajaan Romawi.
Bangsa Romawi ketika itu
memeluk agama pagan dengan memuja dewa-dewi yang jumlahnya sangat banyak dan
terkenal sangat mengumbar kesenangan ragawi. Mereka menganggap raga yang
sempurna, kecantikan lahiriah, sangat penting dan kenikmatan ragawi merupakan kenikmatan
yang harus dikejar selama-lamanya. Sebab itu, lelaki Roma sangat gandrung pada
olahraga yang bisa membentuk kekuatan fisik, memperbesar otot-otot badannya,
dan juga merawat seluruh tubuhnya. Sekarang, kebiasaan lelaki Roma ini diwarisi
oleh apa yang disebut sebagai Pria Metroseksual.
Sedangkan perempuan
Roma, juga sangat memelihara tubuhnya dan sisi sensualitasnya. Mereka akan
sangat bangga jika dikejar-kejar banyak pria. Bahkan bukan rahasia lagi jika
perempuan Roma saat itu belomba-lomba untuk dijadikan “piala bergilir” para
lelaki Roma. Tanggal 14 Februari selalu ditunggu-tunggu oleh mereka untuk
memuaskan hasrat rendahnya dengan menggelar pesta syahwat di seluruh kota.
Inilah yang sekarang dirayakan banyak orang sebagai Hari Valentine, yang sesungguhnya
berasal dari Hari Perayaan Perzinahan.
Keyakinan inti pagan Roma itu berasal dari dua sumber, yakni
tradisi Osirian Mesir kuno dan ilmu-ilmu sihir Babylonia. Keduanya bergabung
dan sekarang dikenal sebagai Kabbalah. Mereka memiliki hari-hari istimewa yang
dirayakan setiap tahun, termasuk tanggal 25 Desember yang dirayakan sebagai
Hari Kelahiran anak Dewa Matahari atau Sol Invictus.
Sebagian ahli menganggap istilah “Anak Dewa Matahari” itu dinisbatkan pula
kepada Namrudz, Raja Babylonia, yang mengejar-ngejar Nabi Ibrahim a.s.
Mereka percaya, anak
Dewa Matahari ini lahir di hari Minggu. Sebab itu mereka menamakan hari Mingu
sebagai Sun Day, Hari Matahari. Mereka juga beribadat di hari tersebut. Semua
ini diadopsi kekristenan sampai sekarang.
Hari Natal memiliki arti
sebagai Hari Kelahiran. Hanya Gereja Barat yang merayakan Natal pada tanggal 25
Desember, sedangkan Gereja Timur tidak mengakui Natal pada 25 Desember
tersebut. Lucunya, di tahun 1994, Paus Yohanes Paulus II sendiri telah
mengumumkan kepada umatnya jika Yesus sebenarnya tidak dilahirkan pada 25
Desember. Tanggal itu dipilih karena merupakan perayaan tengah-musim dingin
kaum pagan. Saat itu umat Katolik gempar, padahal banyak sejarawan telah
menyatakan jika 25 Desember tersebut sebenarnya merupakan tanggal kelahiran
banyak dewa pagan seperti Osiris, Attis, Tammuz, Adonis, Dionisius, dan
lain-lain.
Kisah yang sesungguhnya
tentang hari Natal bisa kita cari di internet, antara lain tulisan yang dibuat
oleh Pastor Herbert W. Amstrong, sejarawan Kristen yang menentang banyak hal
tentang Natal pada tanggal 25 Desember. Yang banyak orang tidak mengetahui,
keseluruhan dasar bangunan kekristenan sekarang ini sesungguhnya dibangun atas
kerangka dasar ritus pembaharuan Osirian di Mesir kuno. Beberapa di antaranya
adalah:
Pertama, Yesus dianggap
anak Allah, ini sama dengan keyakinan kultus Dionisius yang sudah ada berabad
sebelum Yesus lahir.
Kedua, Yesus dilahirkan
di kandang, ini sama seperti kisah Horus yang lahir di kuil-kandang Dewi Isis.
Ketiga, Yesus mengubah
air menjadi anggur dalam perkawinan di Qana, ini sama seperti apa yang
dilakukan Dionisius.
Keempat, Yesus
membangkitkan orang dari kematian dan menyembuhkan si buta, ini sama seperti
Dewa Aesculapius;
Kelima, Yesus diyakini
bangkit dari kematian di makam batu, sama seperti Mithra.
Keenam, Yesus mengadakan
perjamuan terakhir dengan roti dan anggur di mana sampai sekarang ritual ini
masih tetap berjalan di gereja-gereja, padahal ritual roti dan anggur merupakan
simbolisasi penting dalam tradisi Osirian, dan juga hampir semua ritual pagan
yang memuja Dewa Yang Mati seperti halnya pemuja Dionisius dan Tammuz;
Ketujuh, Yesus menyebut
dirinya penggembala yang baik, ini meniru peran Tammuz, yang berabad sebelumnya
telah dikenal sebagai Dewa Penggembala;
Kedelapan, Istilah ‘The
Christ’ pada awal kekristenan tertulis ‘Christos’, sering tertukar dengan kata
lain dalam bahasa Yunani, Chrestos, yang berarti baik hati atau lembut.
Sejumlah manuskrip Injil berbahasa Yunani dari masa awal malah menggunakan kata
Chrestos di tempat yang seharusnya ditulis dengan Christos. Orang-orang di masa
itu sudah lazim mengenal Chrestos sebagai salah satu julukan Isis. Sebuah
inskripsi di Delos bertuliskan Chreste Isis.
Kesembilan, dalam Injil
Yohanes 12: 24, Yesus mengatakan, “Seandainya biji gandum tidak jatuh ke tanah
dan mati, ia tetap satu biji saja, tetapi jika dia mati ia akan menghasilkan
banyak buah”. Perumpamaan dan konsep ini jelas berasal dari konsep ritual
Osirian;
Kesepuluh, dalam Injil
Yohanes 14:2 Yesus mengatakan, “Di rumah bapakku banyak tempat tinggal.” Ini
benar-benar berasal dari Osiris dan dicopy-paste dari Book of the Dead, Kitab
Orang Mati Mesir Kuno yang dipercaya disimpan di kota kematian, Hamunaptra. Ini
baru sebagian contoh.
Simbol Salib yang
dipergunakan oleh kekristenan dahulu hingga sekarang (juga Katolik) jelas-jelas
merupakan simbol Osirian kuno. Bahkan Kristen Koptik di Mesir mengambil simbol
Ankh, salib Osiris dalam bentuk asli, sebagai simbol gerakannya. Masih banyak
lagi kesamaan konsep kekristenan dengan agama-agama pagan Mesir Kuno, seperti
dalam kebangkitan Yesus dari kematiannya, sosok Maria Magdalena dan perannya
bersama Yesus, ritus pembaptisan oleh Yohanes, dan sebagainya.
Itulah sejarah dan rahasia dibalik natal 25 desember, lalu bagaimanakah hukum mengucapkan "Selamat Natal dan Tahun Baru" ??? Temukan jawabannya disini.
Anda bisa melihat video singkat tentang rahasia natal
Sumber :
http://id.wikipedia.org/wiki/Natal
http://www.eramuslim.com/konsultasi/konspirasi/rahasia-dibalik-hari-natal.htm#.VJTUOIHAA
Anda bisa melihat video singkat tentang rahasia natal
Sumber :
http://id.wikipedia.org/wiki/Natal
http://www.eramuslim.com/konsultasi/konspirasi/rahasia-dibalik-hari-natal.htm#.VJTUOIHAA
loading...
Labels:
Info
Thanks for reading Sejarah dan Rahasia Dibalik Natal 25 Desember . Please share...!
0 Comment for "Sejarah dan Rahasia Dibalik Natal 25 Desember "
1. Berkomentarlah dengan baik dan sopan
2. Dilarang keras SPAM + Live Link!!!
3. Jika copy paste, harap cantumkan link sumber
4. Kritik dan saran sangat diperlukan